Jenis Pipa PPR didesain berbeda satu dengan yang lain untuk kebutuhan saluran air panas dan dingin bertekanan, mari kenali varian dan fungsinya.
Salah satu produk pipa thermoplastik dengan spesifikasi tahan terhadap suhu tinggi adalah jenis pipa PPR. Pipa ini diproduksi dari bahan baku Polypropylene Random type 3 atau biasa dikenal dengan nama PP-R.
Jenis pipa PPR merupakan satu diantara beberapa produk perpipaan dari bahan thermoplastik. Bahan ini biasanya bersifat mudah dibentuk, dengan karakter leleh pada suhu tinggi namun akan mengeras pada saat suhu rendah atau normal.
Sifat thermoplastik juga dimanfaatkan pada proses penyambungan pipa PPR. Metode welded atau pelelehan ini dilakukan dengan bantuan alat khusus bernama Polyfusion.
Alat ini memiliki dua sisi pemanas yang secara bersamaan bisa memanaskan bagian luar dinding pipa dan bagian dalam aksesoris pipa PPR. Fungsinya saat kedua bagian ini meleleh, proses penyambungan bisa dilakukan segera.
Hasil lelehan akan menempel dengan baik, atau biasa dikenal dengan metode penyambungan “Persenyawaan sempurna” metode ini sangat efektif dan membuat bagian sambungan memiliki kekuatan setara dengan bagian utama pipa. Dan membuat saluran air panas atau dingin pipa PPR bisa berusia hingga 50 tahun.
Baca : Pipa PPR
Selain dengan teknik Polyfusion, metode penyambunhan welded pipa PPR juga dapat dilakukan seperti penyambungan Pipa HDPE, dengan teknik butt fusion. Cara ini membutuhkan welding machine khusus pipa, yang fungsinya menyambung ujung dengan ujung.
Selain kedua teknik di atas, proses penyambungan jenis pipa PPR juga dapat dilakukan dengan cara electro fusion. Metode penyambungan ini memerlukan aksesoris pipa PPR khusus dengan media mesin electro fusion.
Jenis Pipa PPR
Secara umum, jenis pipa PPR dibedakan berdasarkan kekuatan produk terhadap tekanan yang berkaitan dengan tebal dinding pipa. Kekuatan pipa terhadap tekanan sendiri direpresentasikan dengan PN atau Pressure Nominal.
Istilah PN atau Pressure Nominal sendiri bukan hal asing di produk perpipaan thermoplastik, seperti jenis pipa PPR, pipa HDPE, pipa PVC dan sejenisnya. Istilah ini digunakan untuk mengukur seberapa kuat produk pipa terhadap sebuah tekanan yang biasanya berasal dari media pendorong, seperti pompa air dan sebagainya.
Pressure Nominal direpresentasikan dengan satuan bar atau Kg/cm2. Sehingga semakin tinggi kebutuhan tekanan, biasanya akan berdampak pada semakin kecil nilai SDR (Standar dimensi rasio), atau semakin tebal dinding pipa.
Baca : Mengenal Istilah SDR Pipa Thermoplastik
Di jenis pipa PPR dikenal 3 varian pressure nominal. Berbeda dengan fungsinya di Pipa HDPE, PN di pipa PPR menjadi indikasi jenis air apa yang ideal untuk dialirkan, berikut penjelasan detilnya :
Pipa PPR PN-10 adalah varian produk pipa PPR dengan tekanan 10 bar atau 10 Kg/cm2. Jenis pipa PPR ini cocok untuk instalasi saluran air bersih suhu normal sederhana untuk kebutuhan sanitasi atau bersih-bersih.
Pipa PPR PN-16 adalah varian produk pipa PPR dengan tekanan 16 bar atau 16 Kg/cm2. Jenis pipa PPR ini cocok untuk instalasi saluran air bersih dingin bertekanan dan air panas tanpa tekanan untuk kebutuhan sanitasi dan distribusi makanan cair
Pipa PPR PN-20 adalah varian produk pipa PPR dengan tekanan 20 bar atau 20 Kg/cm2. Jenis pipa PPR ini cocok untuk instalasi saluran air bersih bersuhu tinggi dan bertekanan.
Selain ketiga jenis pipa PPR di atas, juga dikenal jenis pipa PP-RCT. Jenis ini merupakan pengembangan produk pipa dari bahan PPR dengan keistimewaan lebih kuat dan lentur.
Hal ini membuat pipa PP-RCT memiliki dinding lebih tipis dibanding produk pipa PPR dengan tekanan hingga PN20. Meski demikian kekuatan tekanan pipa dari bahan PP-RCT bisa mencapai 22 bar, cocok untuk saluran ai bersih sanitasi dan sebagainya. Jenis pipa ini mampu mengalirkan air hingga suhu 115 derajat celcius.